Teman, Impian dan Masa depan



Di hari yang cerah ini saya ingin bercerita tentang sebuah cerita mengenai persahabatan. Cerita ini bermula di sebuah sekolah sma di Jakarta. Oh iya, sekolah ini letaknya di belakang jalan tol dan tempatnya terpencil. Sekolah ini merupakan sekolah yang memiliki akreditasi yang sangat baik yaitu A dan juga memiliki kualitas pendidikan yang cukup baik. 

 

Di sekolah ini terdapat lima sekawan yang sangat akrab. Lima sekawan ini selalu pergi bersama - sama, pergi ke kantin bersama - sama, pergi ke kelas juga bersama - sama bahkan sampai ke toilet pun bersama - sama (kalo yang ini mending sendiri - sendiri, jangan dicontoh ya).


Lima sekawan ini terdiri dari Ilham, Dani, Renal, Tibo dan Zandi (nama samaran, hehe). Di sekolah, mereka termasuk murid yang berprestasi. Tidak heran kelima sekawan ini selalu menduduki ranking 1 sampai 5. Ilham merupakan yang paling pintar dari teman - temannya karena selalu mendapat ranking 1 di kelas, tetapi ternyata dia hobi mengupil (sebenarnya ngupil di depan orang itu tidak baik, apalagi di depan orang yang lagi makan, bisa jadi nafsu makannya hilang). 


Sementara itu Dani berbeda dengan Ilham, hobinya yaitu bermain gitar (wah, ini baru namanya hobi). Renal, Tibo dan Zandi memiliki hobi yang sama yaitu bermain bola. Selain itu, kelima sekawan ini juga selalu bercerita tentang berita - berita terupdate yang ada di tv. Contohnya bercerita tentang pesawat Malaysia airlines yang jatuh, tentang liga champion ataupun sekedar berita tentang kasus - kasus para artis lokal maupun luar negeri. 


Pengetahuan mereka pun menjadi bertambah karena satu sama lain saling berbagi mengenai hal - hal yang baru. Terlebih lagi ketika kelima sekawan ini membicarakan tentang pemimpin negeri ini.


Tak heran mereka bisa saling berdebat satu sama lain. Karena kelima sekawan ini ternyata bercita - cita ingin menjadi pemimpin yang jujur, adil, bijaksana dan tidak korupsi. Mereka berjanji setelah lulus sma, mereka akan menjadi pemimpin negeri ini, entah itu jadi Gubernur, Menteri, DPR, Wakil Presiden, Presiden ataupun yang lainnya.


Kelima sekawan ini berfikir bahwa mereka dapat mengubah wajah negeri ini menjadi lebih baik daripada sebelumnya, walaupun mereka saat ini masih anak sma tetapi mereka sudah berfikir jauh kedepan bahkan melampaui jalan tol yang ada di depan sekolah mereka.


''Ketika tidak ada lagi yang bisa diharapkan maka jadilah harapan itu, ketika ingin menyerah maka janganlah menyerah, ketika ada hal yang tidak mungkin untuk dilakukan maka buatlah hal itu menjadi mungkin untuk dapat dilakukan, ketika tidak sanggup menjalani kehidupan ini maka sanggupin''. Itulah kata - kata yang ada dipikiran mereka selama ini.


Mereka ingin menjadi orang yang berguna untuk orang tua mereka, keluarga mereka, bahkan untuk siapapun yang butuh bantuan mereka. Bagi mereka kehidupan ini ialah bagaikan bola yang ditendang ke langit, tidak bisa ditebak arahnya. Untuk itu kelima sekawan ini ingin menjadi pemimpin yang nantinya bisa membuat bangsa ini menjadi lebih maju dan sejahtera.


Tetapi masihkah ada anak - anak muda di negeri ini yang seperti mereka? jawabannya masih ada. Karena sebenarnya generasi muda seperti mereka bisa menjadi generasi penerus bangsa yang dapat diandalkan, karena ketulusan mereka untuk menjadi pemimpin bangsa ini yang jujur, adil, bijaksana dan tidak korupsi.


Intinya yaitu untuk generasi muda yang sekarang ini, pilihlah teman yang tepat, bukan bermaksud membeda - bedakan teman, akan tetapi pilihlah teman yang jujur dan mengajak kepada kebaikan. Pastinya kalian ingin menjadi seperti lima sekawan tadi kan? Karena mempunyai teman yang baik itu menyenangkan, saya sendiri juga memiliki teman - teman yang baik. 


Oleh karena itu pilihlah teman yang baik dan kalau ingin menjadi pemimpin bangsa ini, jadilah pemimpin yang bisa diandalkan, jujur, adil, bijaksana dan tidak korupsi. 



  Terima kasih dan semoga bermanfaat

0 komentar

Ayo berikan pendapat dan komentarmu tentang postingan ini!
Karena pendapat dan komentarmu sangatlah berarti :D