Sekolah itu Tempat Terbaik yang Pernah Ada

 
Universitas Brawijaya

 

Di hari yang indah ini saya ingin membagikan artikel yang berjudul Sekolah itu Tempat Terbaik yang Pernah Ada. Cerita ini dimulai ketika saya menginjak bangku sekolah dasar. Saya akan menceritakan waktu saya kelas lima SD dan kelas enam SD, soalnya dibawah kelas lima SD saya udah ga inget lagi (haha).

 

Waktu itu saya bersekolah di SDI Annajah. Sekolah itu berada di gang yang sempit. Jadi, pas pulang sekolah bisa terbayangkan seberapa ramenya gang sempit itu (hehe). Di Gang sempit itu banyak sekali penjual mainan, penjual makanan, anak - anak, para orang tua yang siap menjemput anaknya dan lain - lain.

 

Nah, walaupun SD ku gangnya sempit, tapi tidak dengan prestasinya. Prestasinya sangat banyak dan membanggakan. Guru - gurunya juga sangat cerdas dan tentunya baik. Bisa dibilang bahwa SD ku itu SD swasta terbaik di daerah Jaksel (Jakarta Selatan).

 

SD ku itu sangat menjaga mutu dan kualitas pendidikannya. Mulai dari buku - buku dengan penerbit ternama, guru - guru yang mempunyai kompeten di bidangnya, ekstrakulikuler (ekskul) yang variatif dan masih banyak lagi. Tapi harga SPPnya itu juga sesuai dengan kualitas yang diberikan (silahkan berimajinasi).

 

Dengan mutu dan kualitas pendidikan yang begitu mengesankan, tidak heran mengapa saya waktu itu meraih rangking 1 sewaktu di kelas 6 (hihi). Saya mudah menerima pelajaran karena gurunya sangat komunikatif dan juga aktif. Serta buku - buku pelajaran dari penerbit terbaik, membuat saya lebih mudah belajar sendiri baik itu di sekolah maupun di rumah.

 

Kelas 6? Sudah tau apa itu artinya. Ya, tentu saja ujian nasional (UN). Ujian nasional tanpa menyontek menjadi salah satu prinsip saya dalam hidup ini. Menurut saya, menyontek itu adalah salah satu hal yang menunjukkan bahwa kita itu tidak percaya diri dengan kemampuan kita sendiri. Padahal sebetulnya kita mampu melakukannya.

 

Setelah lulus ujian nasional, saya waktu itu cuma punya dua pilihan. Pertama yaitu SMP 177, Salah satu sekolah menengah terbaik di Jakarta. Atau MtsN 13, yaitu madrasah tsanawiyah terbaik di Jakarta juga. Akhirnya saya memutuskan memilih MtsN 13, lalu saya mencoba mengikuti tes masuk di MtsN 13.

 

Saya yang berasal dari SDI Annajah atau sekolah dasar islam, membuat saya lebih mudah dalam menghadapi tes masuknya. Tesnya itu berlapis - lapis seperti kue lapis (jadi laper). Tesnya terdiri dari, tes tertulis dan tes tidak tertulis. Saya waktu itu lulus tes tulis, dari 1000 orang lebih yang ikut tes, saya urutan 9 (wow).

 

Pas masuk sekolah pertama kali di MtsN 13, rasanya seperti di sebuah pegunungan alpen (wkwkwk). Adem, sejuk, segar, udaranya bersih dan lain - lain. Sekolah ini cukup besar untuk ukuran sekolah menengah pertama. Mau tau kenapa namanya Mts, soalnya sekolah ini diapit di tengah sawah (madrasah tengah sawah).

 

Sewaktu saya sekolah disini, sekali lagi saya masuk kelas unggulan. Waktu di SD pun sama. Karena waktu di SD pun saya masuk kelas unggulan. Di MtsN 13 ini, merupakan sekolah yang sangat bagus (menurut saya). Banyak pohon, udaranya segar (pas pagi2), wc nya ada di setiap lantai, perpustakaannya bagus dan seterusnya.

 

Disini guru - gurunya dan juga teman - temannya sangat baik. Tetapi satu kekurangannya, yaitu bukunya. Bukunya itu bukan dari penerbit yang bagus, sehingga  membuat saya '' males '' membacanya. Kekurangannya juga yaitu adalah wc nya yang baunya tidak sedap (hihi).

 

Apakah kalian masih kuat baca sampe sini (wkwkwk), santai saja, sambil minum atau makan aja dulu. Nah, kita lanjut lagi. Di Mts ini saya mendapat teman - teman yang sangat berharga. Teman - teman saya itu sudah saya anggap seperti keluarga.

 

Akhirnya, tidak terasa sudah kelas 3, itu berarti UN lagi (wkwkwk). Di kelas saya, semuanya tidak ada yang memakai contekan atau bocoran. Karena kami sekelas percaya bahwa yang menentukan itu adalah Allah SWT dan diri kita sendiri. Singkat cerita, akhirnya kami semua pun lulus dengan nilai yang cukup memuaskan.

 

Dengan nilai UN yang pas - pasan, saya mencoba masuk ke SMA negeri. Waktu itu saya dapat di SMAN 108 Jakarta. Saya tidak bisa bilang ini SMA terbaik di Jakarta Selatan, karena masih banyak yang lebih baik, seperti SMAN 90 ataupun SMAN 47.

 

Saya pun akhirnya masuk di SMAN 108 Jakarta. Disini, menurut saya adalah sekolah yang tidak terlalu bagus dan juga tidak terlalu jelek. Kekurangan sekolah ini banyak sekali. Mulai dari wc-nya yang cuma ada satu di lantai paling bawah (bayangkan kalau sehabis makan trus kebelet pengen pipis, wkwkwk), lapangannya tidak luas, kelasnya juga tidak terlalu besar, tidak ada kipas anginya atau yang ada cuma ac (angin cepoi - cepoi) dan lain sebagainya.

 

Tetapi guru - guru disini, menurut saya kualitasnya sangat baik. Karena disini itu guru - gurunya mempunyai kualitas mengajar yang sangat baik dan tentunya cara mengajarnya sangat menyenangkan. Tetapi sayang semuanya serba lambat. Padahal kita semua sudah membayar, akan tetapi belum diterima juga. Mulai dari buku, baju dan hal - hal penting lainnya.

 

Teman - teman disini juga sangat baik. Sehingga kami semua pun belajar dengan senang hati walaupun fasilitas yang ada belum cukup lengkap atau istilahnya belum memadai. Nah, biar cepat langsung loncat aja ya ke kelas tiga. Di kelas tiga pastinya kalian sudah bisa menebak. Ya! UN lagi Un lagi (hadoh, membosankan).

 

UN kali ini cukup menarik dan juga menantang, karena terdiri dari enam mata pelajaran (fisika, kimia, biologi, matematika, bahasa indonesia dan bahasa inggris). Sekali lagi dan sekali lagi, saya mengerjakan ujian nasional tanpa bocoran. Di kelas, banyak sekali yang menggunakan bocoran. Mungkin hanya saya dan beberapa teman saya yang tidak menggunakan barang haram tersebut (wkwkwk).

 

Setelah itu akhirnya saya pun lulus UN dengan nilai yang cukup bagus. Sekarang saatnya memilih perguruan tinggi. Waktu itu saya ikut jalur SNMPTN atau biasa disebut jalur undangan. Saya memilih UNILA (Universitas Lampung) dengan jurusan agribisnis. Dan akhirnya.... saya tidak lulus. Mungkin karena nilai rapot saya yang pas - pasan, sehingga saya tidak lulus jalur undangan tersebut.

 

Karena tidak lulus jalur undangan, saya pun tidak bisa tenang. Saya pun memutuskan untuk mengikuti semua jalur masuk perguruan tinggi. Mulai dari jalur UIN mandiri, tes masuk STMI dan tentunya yaitu jalur SBMPTN. Jalur SBMPTN merupakan jalur kedua setelah SNMPTN.

 

Jalur SBMPTN ini disebut jalur tes tulis. Dua jalur ini yaitu SNMPTN dan SBMPTN merupakan jalur yang tingkat persaingannya sangat ketat karena diikuti oleh semua orang di seluruh Indonesia. Saya pun mengikuti jalur SBMPTN dengan pilihan pertama Universitas Brawijaya dengan jurusan Ilmu Kelautan dan pilihan kedua UIN Jakarta dengan jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam.

 

Saya pun akhirnya dengan sungguh - sungguh mengerjakan soal - soal SBMPTN yang sangat sulit itu. Saya saking bersungguh - sungguhnya sampai mengisi semua soal - soalnya. Setelah menunggu Beberapa minggu tibalah pengumuman jalur SBMPTN. Dan alhamdulillah saya lulus. Waktu itu saya sampe kayak orang gila karena saking senangnya melihat pengumuman itu.

 

Setelah pengumuman tersebut, saya pun menjadi tenang dan bisa sedikit bernapas lega. Jalur UIN mandiri yang saya ikuti pun, saya lulus juga. Waktu itu saya bingung antara memilih Universitas Brawijaya atau UIN Jakarta, akhirnya saya pun memilih untuk merantau ke Malang dengan memilih Universitas Brawijaya.

 

 

Sekarang ini saya sudah kuliah di Universitas Brawijaya (biasa disebut UNIBRAW atau ub), walaupun masih beberapa minggu ini kuliahnya, tapi saya merasa bahwa saya telah memilih Universitas yang tepat. Universitas ini cukup luas dan memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Seperti ruang kuliah yang nyaman, gedung sport center, gor pertamina, rumah sakit ub (gratis bagi mahasiswa ub), perpustakaan yang luas, masjid dan mushalla serta berbagai fasilitas lainnya.

 

 

Pokoknya Universitas ini menurut saya adalah salah satu universitas impian saya. Pohon dimana - mana dan pemandangan yang indah (seperti di film - film). Karena memang, sekolah impian saya adalah yang sekolah memiliki fasilitas yang lengkap dan tentunya pohon yang banyak serta pemandangannya indah.

 

Intinya adalah dimana pun kita sekolah, itu ialah tempat terbaik yang pernah ada. Jangan pernah mengeluh karena sekolah kita jelek ataupun fasilitasnya tidak lengkap tetapi berusahalah untuk menjadi yang terbaik dengan belajar sungguh - sungguh dan mencari teman yang baik. 

 

Semoga bermanfaat dan terima kasih.

 
Give Away Sekolah Impian



2 komentar

  1. Sekolah dimanapun, yg penting belajarnya ya yg semangat

    ReplyDelete
  2. betul mas dimanapun kita menuntut ilmu yang penting semangat dan terus mengembangkan potensi kita supaya tambah pintar

    ReplyDelete

Ayo berikan pendapat dan komentarmu tentang postingan ini!
Karena pendapat dan komentarmu sangatlah berarti :D