Legiun Romawi berintikan pasukan infanteri berat yang didukung Equites (kavaleri) dan Velites (infanteri ringan). Biasanya satu legiun terdiri dari 5.000 - 6.000 legiuner (sebutan bagi prajurit legiun Romawi).
Para legiuner adalah warga Roma dan prajurit bayaran dari banyak negeri, sedangkan anggota Equites adalah putra - putri keluarga terpandang di Roma. Mereka bergerak di medan tempur dalam formasi - formasi tempur rumit yang sangat membutuhkan kedisplinan.
Selama beratus tahun mereka memenangkan banyak pertempuran. Berkat mereka Romawi menjadi salah satu dari empat negara dengan wilayah terluas sepanjang sejarah. Kedisplinan dan keberanian mereka juga menjadi teladan para prajurit di dunia hingga saat ini.
Mesin Perang Romawi
Formasi tempur yang rumit kadang terhenti oleh kokohnya benteng pertahanan. Karena itu dalam pengepungan legiun Romawi juga diperkuat mesin - mesin perang seperti Trebuchet dan Catapult untuk menghancurkan tembok benteng, Battering Ram untuk mendobrak gerbang dan Rolling Tower untuk membantu legiuner memanjat tembok benteng.
Strategi Benteng yang Cemerlang
Menghadapi Vercingetorix di Alesia, Julius Caesar menggunakan strategi benteng. Ia mengepung Benteng Vercingetorix dengan legiun dan mesin perangnya. Di luar wilayah pengepungan ia juga membangun benteng melingkar untuk memotong bala bantuan musuh yang datang dari luar.
Harus Punya Perlengkapan Sendiri
Untuk menjadi seorang legiuner, warga Roma diharuskan memiliki perlengkapan perang sendiri. Biasanya berupa helm perunggu, baju perang, perisai, pillum (tombak) dan gladius (pedang pendek).
2 komentar
perang jaman dulu lebih berani dari sekarang. karena lebih alami berperang. gak kayak sekarang terlalu mengandalkan teknologi yg penggancur massal
ReplyDeleteBetul gan, setuju
DeleteAyo berikan pendapat dan komentarmu tentang postingan ini!
Karena pendapat dan komentarmu sangatlah berarti :D